Pria pun Sering Pura-pura Orgasme?

Tak hanya wanita, bahkan sebagian pria pun juga mengalami kesulitan orgasme. Hal ini dikuatkan lewat sebuah survei yang dilakukan situs AskMen yang mendapati 23 persen pria ternyata pura-pura orgasme saat berhubungan dengan pasangannya. Kelelahan, stres, bosan dengan posisi yang begitu-begitu saja hingga kondom yang tak nyaman menjadi penyebab pria-pria ini lantas pura-pura mencapai klimaksnya.

Seharusnya, hal-hal seperti tersebut di atas bisa dikomunikasikan pada pasangan, namun terkadang situasinya tidak memungkinkan untuk dibahas bersama. Akhirnya, pria atau wanita akan terus berada dalam kepura-puraan telah mencapai puncak. Nah, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda perhatikan saat pasangan terlihat berpura-pura orgasme.

1. Ekspresi kepura-puraan dengan mengandalkan kemampuan akting yang hebat menjadi hal yang paling mudah diamati. Perhatikan saja, apakah deru napasnya sekencang biasanya, apakah erangannya saat mencapai klimaks memiliki 'tone' yang sama atau terdengar berlebihan. Ataukah ekspresi wajahnya tak terlihat sedang berkonsentrasi pada perasaannya, tetapi tertuju pada reaksi Anda.

2. Saat ingin mencapai orgasme bersama-sama, Anda dan si dia memilih posisi missionary agar bisa saling tatap dan menyaksikan ekspresi masing-masing. Namun, kali ini tak seperti biasanya, si dia memilih berpindah ke arah belakang Anda. Ia tak ingin Anda mengenali ekspresinya saat orgasme tidak konsisten. Jadilah, posisi doggy style atau posisi apapun dipilihnya agar si dia bisa menyembunyikan kepura-puraannya.

3. Setelah mencapai klimaks, si dia buru-buru melepas kondomnya, lalu membungkusnya dengan tisu sebelum membuangnya ke tempat sampah. Ini agar Anda tak melihat kondom bekas pakainya sebenarnya masih bersih.

4. Hati-hati saja, jika setelah melewati sesi bercinta dengan si dia, tiba-tiba ia memeluk Anda begitu erat. Bisa jadi itu bukan penunjukan rasa sayang yang sesungguhnya pada Anda. Apa yang dilakukannya, karena ia tidak mengalami momen pasca-orgasme yang normal sehingga ia melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan pada Anda, padahal justru itu menunjukkan tingkah yang tak normal.

Jika Anda menyadari kepura-puraan si dia, dan ingin membicarakannya, sampaikan dengan hati-hati. Ingat, orgasme adalah momen paling intim dan dahsyat dalam hubungan Anda, karenanya jangan sampai si dia harus jatuh membela diri. Marah, kesal atau menuduhnya tak akan menghasilkan pembicaraan yang efektif, bisa jadi itu malah menjauhkan Anda darinya. Cobalah dengan melontarkan pertanyaan "Sayang, kok tadi kamu beda, ya?" Atau, "Bagaimana tadi? Rasanya ada yang enggak kayak biasanya, ya? Mau dibicarain, enggak?". Kuncinya, katakalah seolah itu bukan masalah besar bagi Anda. Namun, sediakan waktu untuk membahasnya bersama si dia. SuaraMerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar